Bisnis Lewat Ngenet



kemudian tekan KLIK,tinggal ngisi sesuai prosedur yang ada
dengan ini kalian bisa ngenet dengan melakukan bisnis
selamat mencoba ya....?

Tips Menjalani Puasa


Bulan Ramadhan telah datang! Inilah bulan istimewa yang disebut-sebut sebagai bulan seribu bulan, bulan penuh rahmat dan berkat, bulan keampunan yang ditunggu oleh umat Islam. Lewat puasa diharapkan manusia mensucikan diri, melakukan peleburan jiwa untuk menemukan kembali jati diri. Dengan menahan lapar dan dahaga, kita merasakan bagaimana penderitaan orang-orang yang hanya mampu makan satu kali sehari, misalnya.


Namun, agar ibadah puasa kita berjalan dengan baik, tentulah kita harus menjaga kebugaran fisik. Soalnya, berubahnya jadwal makan dari tiga kali sehari menjadi dua kali, ada juga dampaknya pada tubuh.
Yang paling mencolok adalah penurunan berat badan yang umumnya bisa sampai 5%, meskipun ada juga yang naik sampai 2%. Penurunan berat badan amat terasa pada dua minggu pertama setelah puasa. "Tapi semua itu masih masuk dalam batas normal bagi orang sehat," jelas Dr. Ir. Ali Khomsan dari GMSK IPB, Bogor.
Penurunan berat badan pada ibu rumah tangga cenderung lebih banyak dibandingkan dengan pria, apalagi menjelang akhir Ramadhan. Kegiatan ibu rumah tangga secara fisik tampaknya semakin bertambah di saat-saat itu, dan itu berarti kebutuhan energi pun meningkat. Namun apabila konsumsi yang masuk dalam tubuh cukup, penurunan berat badan tidak akan terlalu mengganggu.
Atur aktivitas
• Selain itu, menurut sebuah penelitian, tubuh manusia masih dapat bertahan tanpa makan selama dua minggu asalkan tetap minum atau masih bisa hidup selama seminggu tanpa minum, tapi puasa membuat tubuh memakai energi cadangan sebagai ganti pasokan makanan yang biasa dikonsumsi.
Cadangan energi ini berbentuk glikogen (cadangan energi yang berasal dari karbohidrat). Apabila cadangan ini habis, maka akan digunakan cadangan lain dari lemak dan protein.
Memang cadangan energi selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan yang berlangsung kurang lebih 12 jam masih mencukupi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tetapi, kegiatan selama puasa hendaklah tidak berlebihan.
Hal yang sangat dikhawatirkan jika melakukan kegiatan yang berlebihan adalah menurunnya pasokan cairan tubuh alias dehidrasi. Jika sedang tidak berpuasa, cairan yang hilang dari tubuh bisa langsung diganti. Namun jika sedang berpuasa, cairan tubuh yang kurang itu harus menunggu saat berbuka dulu. Akibatnya, tubuh akan kekurangan air dan ini mengganggu kerja fungsi organ tubuh yang lain.
Maka dari itu dianjurkan agar menjalankan aktivitas yang tidak terlalu banyak mempergunakan tenaga. Kalaupun ingin melakukan aktivitas yang "berat-berat" seperti berolahraga, sebaiknya melakukannya saat menjelang berbuka puasa, kira-kira 1 - 2 jam sebelumnya. Dengan cara itu, begitu tubuh mengeluarkan keringat, kita bisa langsung menggantikannya pada saat berbuka puasa.
"Bisa juga olahraga dilakukan sesudah berbuka puasa, tetapi sebaiknya 2 - 3 jam setelah perut diisi makanan," jelas dr. Elvina Karyadi, M.Sc. yang berkecimpung di Southeast Asian Ministers Of Education Organization & Tropical Medicine Regional Center For Community Nutrition.
Walaupun begitu, tetap bergiat selama puasa asal tidak berlebihan memang sangat dianjurkan. Hal tersebut untuk merangsang keluarnya hormon antiinsulin yang berfungsi melepaskan gula darah dari "gudangnya". Kalau Anda bermalas-malasan selagi berpuasa, atau terlalu banyak tidur, maka tubuh Anda makin kurang energi alias tak bertenaga. Itu semua karena kadar gula dibiarkan menurun secara drastis.
Selain tetap bergiat, mengatur menu saat sahur dan berbuka juga mempunyai peranan yang penting. Soalnya, saat itulah tubuh diisi makanan yang memenuhi syarat gizi agar kebutuhan kalori tercukupi.
sumber: kompas.com


Kuliah Mingqu Pertama, Gimana Ya...?


Risalah ini merupakan terjemahan dari tulisan Joyce T, Povlacs, Teaching and
Learning Center, University of Nebraska Lincoln, USA. Ms. Povlacs memberi alasan
antara lain : "......(risalah ini) ditulis untuk keberhasilan suatu kuliah dengan cara
memulainya secara benar. Bentuknya serupa katalog usulan bagi para dosen yang rajin
mencari cara segar menciptakan lingkungan belajar- mengajar paling baik (untuk
keduabelah pihak)".

Usulan-usulan ini dikumpulkan dari para profesor di lingkungan University of
Nebraska-Lincoln dan pengajar-pengajar universitas lain. Dasar pemikirannya adalah
sebagai berikut:
1. Membantu para mahasiswa menyesuaikan diri, dari lingkungan belajar SLTA,
liburan antar semester atau kegiatan panjang tanpa kuliah ke lingkungan belajar suatu
universitas.
2. Mengarahkan perhatian para mahasiswa pada situasi belajar nyata, yaitu suasana
kelas.
3. Menggugah keingintahuan intelektual—menantang minat mahasiswa.
4. Membantu para pemula dan orang-orang yang baru mengenal disiplin ilmu yang diajarkan melalui proses belajar.
5. Mendorong mahasiswa untuk ikut aktif dalam proses belajar.
6. Membina rasa bermasyarakat di dalam kelas.
Butir-butir usulan tersebut tertulis di bawah ini. Pada situasi khusus barangkali
perubahan dan modifikasi diperlukan untuk kesesuaian butir-butir tertentu. Dengan kata
lain, sebagai pengajar orang juga dituntut untuk mengembangkannya secara kreatif.
Membantu Mahasiswa Menyesuaikan Diri
1. Datang tepat pada waktunya pada kuiiah pertama dan bersikap penuh percaya diri.
2. Catat mahasiswa yang hadir. daftar nadir, absen, papan nama pada kertas dll.
3. Perkenalkan para asisten kepada mahasiswa
4. Berikan "hand-out" yang berisikan silabus dan bersifat informatif, artistik serta
mudah dipahami.
5. Beri tugas kepada mahasiswa pada hari pertama untuk dikumpulkan pada kuliah
berikutnya
6. Mulailah percobaan laboratorium pada hari pertama praktikum.
7. Sebutkan hal-hal
yang
harus diperhatikan selama
praktikum
(tertulis
maupun lisan) agar praktikum berjalan baik : acara-acara yang harus diselesaikan,
prosedurnya, peralatan, kebersihan lab, pemeliharaan alat, faktor keamanan, hemat
bahan, penggunaan waktu lab. secara efektif.
8. Tunjukkan suatu strategi belajar yang dapat ditiru/dikembangkan oleh para
mahasiswa.
9. Ingatkan para mahasiswa akan hal-hal dasar dalam disiplin ilmu yang diajarkan
apabila mereka pernah mendapatkannya.
10. Berikan perkiraan kepada para mahasiswa berapa banyak waktu yang mereka
perlukan untuk
Prof. Edhi Martono

Mengelola Kuliah S-1
2
memahami mata kuliah bersangkutan.
11. Bagikan hand-out tambahan untuk membantu mahasiswa belajar lebih baik:
bagaimana menggunakan perpustakaan, taktik belajar, bacaan-bacaan tambahan
dan latihan-latihan.
12. Terangkan bagaimana caranya belajar menghadapi ujian dalam mata
kuliah yang bersangkutan.
13. Berikan peraturan tertulis tentang hal-hal dasar seperti absen, tugas yang
terlambat dikumpulkan, prosedur tes dan ujian, cara pemberian nilai dan hal-hal
umum lainnya, serta bertindaklah sesuai aturan ini.
14. Umumkan jam bicara di luar jam kuliah sesering-seringnya dan jangan sekali-kali
diingkari.
15. Tunjukkan kepada mahasiswa bagaimana cara belajar bila jumlah pengikut kuliah
besar.
16. Berikan contoh-contoh soal ujian.
17. Berikan contoh-contoh jawaban ujian.
18. Terangkan perbedaan antara kerjasama kelompok dan kecurangan akademik/kerja
sontekan; berikan batas tegas kapan suatu kerjasama dibutuhkan dan kapan
dianggap terlarang.
19. Berbicaralah kepada mahasiswa satu demi satu secara pribadi, satu orang satu hari,
tanyakan pendapatnya tentang kuliah yang diberikan.
20. Tanyalah mahasiswa-mahasiswa yang nampak kepayahan dalam kuliah tentang
masalah-masalah lain yang barangkali sedang mereka hadapi saat ini.
Menggugah Perhatian Mahasiswa
21. Ucapkanlah salam, selamat pagi atau selamat siang kepada para mahasiswa.
22. Awlailah kuliah pada waktunya.
23. Masuklah kelas sedemikian rupa hingga kelas besar yang gaduh menjadi tenang
danpenuh perhatian.
24. Berikan pre-tes untuk topik hari itu.
25. Awalilah kuliah dengan teka-teki, pertanyaan, paradoks, gambar atau kartun melalui
slide untuk menekankan arti penting topik hari itu.
26. Catat pertanyaan dan minat para mahasiswa terhadap topik pada hari itu pada
papan tulis untuk dijawab dalam kuliah.
27. Mintalah para mahasiswa menuiiskan masalah-masalah yang mereka anggap
penting dalam hubungannya dengan kuliah hari itu.
Menqquqah Keingintahuan Mahasiswa
28. Mintalah mahasiswa menuliskan harapan dan keinginannya untuk kuliah yang
bersangkutan serta tujuan mereka mengikuti kuliah.
29. Buatlah metoda pemberian kuliah yang bervariasi dari satu kuliah ke kuliah yang
lain.
30. Berikan semacam jedah di tengah kuliah : ceritakan suatu anekdot, minta para
mahasiswa meletakkan pensil dan pena, bicarakan peristiwa menarik hari itu dsb.

Mengelola Kuliah S-1
3
31. Tunjukkan arti penting masyarakat sebagai narasumber : peristiwa-peristiwa budaya
(pentas, konser), pasar malam, badan-badan pemerintah, alam lingkungan.
32. Putarkan film sebagai pembanding : Berhenti ditengah-tengah untuk diskusi,
perlihatkan gambar
frame
demi
frame,
tanggapi
bersama-sama
akhir/kesimpulan cerita, beguikan lembaran krtik, ulangi bagian-bagian tertentu
yang menarik.
33. Bicarakan filosofi mengajar kuliah bersangkutan dengan para mahasiswa.
34. Bentuklah kelompok-kelompok mahasiswa untuk mendiskusikan alternatif lain untuk
konsep yang sama.
35. Pentaskan satu bentuk debat "perubahan pemikiran", dengan mahasiswa-
mahasiswa yang berpindah tempat duduk seandainya mereka berubah pendapat.
36. Ceritakan riset yang sedang dilakukan oleh pengajar saat itu, dan bagaimana
mencapai situasi yang sekarang dihadapi.
37. Lakukanlah suatu "permainan peran" untuk membentuk pendapat atau
menggugurkan argumen.
38. Mintalah mahasiswa untuk berperan sebagai seorang profesional dalam disiplin ilmu
yang sedang dipelajari : sebagai filsufnya, sebagai ahli biologi, sebagai praktisi,
sebagai ilmuwan, sebagai penentu keputusan.
39. Berikan waktu khusus untuk melakukan tukar pendapat yang mampu menghasilkan
ide atau "brainstorming" untuk memperluas pandangan mahasiswa.
40. Berikan kepada mahasiswa dua pendapat yang saling bertentangan dari
jurnal untuk perbandingan.
41. Berikan kepada mahasiswa daftar masalah yang belum terpecahkan, dilemma, atau
pertanyan besar dalam disiplin ilmu yang diajarkan dan mintalah mahasiswa
mengutarakan cara-cara memecahkan persoalan - bukan pemecahan persoalan itu
sendiri.
42. Tanyalah para mahasiswa buku apa yang baru saja mereka baca.
43. Tanyakan kepada para mahasiswa undang-undang/hukum yang bersangkutan
dengan masalah-masalah dalam disiplin ilmu yang diajarkan dan apa saja yang
telah dilakukan oleh badan-badan legislatif untuk mengaturnya.
44. Tunjukkan kepada para mahasiswa bahwa pengajar memiliki antusiasme dan minat
yang tinggi terhadap mata kuliah yang diajarkan.
45. Undanglah pembicara-pembicara yang tahu tentang disiplin ilmu yang diajarkan.
46. Susunlah suatu unit kuliah yang membawa mahasiswa pada suasana mencengkam
menjelang penemuan-penemuan besar dalam disiplin ilmu yang bersangkutan.
Dukungan Kepada Mahasiswa
47. Catatlah nama dan alamat mahasiswa serta cara termudah menghubungi mereka.
48. Bila ada yang berhalangan hadir, tanyakan sebab-sebabnya tanpa menginterogasi.
49. Periksalah kemampuan para mahasiswa secara rutin dengan kuesioner atau pre-
tes dan kembalikan segera kepada mereka.
50. Berikan pertanyaan-pertanyaan untuk belajar.
51. Jangan bosan mengulang-mengulang. Para mahasiswa harus mendengar,

Mengelola Kuliah S-1
4
membaca atau melihat bahan-bahan pokok paling sedikit tiga kali.
52. Pantaulah kemajuan belajar para mahasiswa : kuis ringkas untuk topik hari itu, atau
tanggapan langsung.
53. Gunakan umpan balik tanpa dinilai agar mahasiswa tahu sampai dimana kemajuan
mereka : tempelkan jawaban untuk kuis yang tak dinilai, latihan-latihan dll.
54. Berikan penghargaan kepada mereka yang berhak : pujian, tanda-tanda khusus,
komentar pada lembar jawaban.
55. Bersikaplah menghindari ketegangan : senyum, berikan "joke", komentar-komentar
simpatik saat ujian.
56. Tata-laksana. Tunjukkan struktur kuliah hari itu dengan transparensi atau tulisan di
papan.
57. Gunakan media ganda : transparensi, slide, film, video, kaset, model, bahan-bahan
contoh.
58. Berikan contoh-contoh bervariasi dengan menggunakan berbagai media
untuk memberi gambaran pokok-pokok permasalahan dan konsep-konsep penting.
59. Tawarkan bimbingan-bimbingan khusus kepada mahasiswa, baik secara individual
maupun berkelompok.
60. Beritahu para mahasiswa cara paling mudah menghubungi pengajar, kapan dan di
mana biasanya berada, sumber-sumber informasi tentang kuliah yang
bersangkutan, orang-orang yang dapat membantu mahasiswa dsb.
61. Tuliskan tanggal-tanggal penting dalam jadwal kuliah dan tempelkan di papan/pintu
kamar pengajar.
62. Cari tahu apa pcndapat mahasiswa tentang kuliah-kuliah yang diberikan tanpa
mereka merasa dikorek pendapatnya.
63. Sediakan buku khusus berisi nilai praktikum dari acara ke acara yang terbuka bagi
setiap mahasiswa dan selalu berisi nilai terbaru.
64. Cari tahu apakah ada mahasiswa yang menghadapi persoalan-persoalan akademis
dan beri petunjuk untuk menyelesaikannya dengan bagian yang berwenang.
65. Katakan kepada para mahasiswa apa saja yang dikehendaki pengajar agar mereka
dapat memperolah nilai A.
Mendoronq Mahasiswa Belajar Secara Aktif
66. Beri tugas menulis makalah.
67. Beri tugas kepada mahasiswa untuk setidaknya tiga minggu sekali menulis
pertanyaan, pendapat, komentar atau apa saja yang berhubungan dengan mata
kuliah yang diajarkan.
68. Mintalah mahasiswa mengkritik makalah rekan-rekannya atau memberikan jawaban
singkat berdasar makalahnya untuk mengetahui tingkat pemahamannya.
69. Beri kesempatan pda mahasiswa untuk bertanya langsung dan perhatikan
tanggapan mereka.
70. Perhatikan tanggapan mahasiswa terhadap suatu pertanyaan dan amati bentuk
tanggapan tersebut.

Mengelola Kuliah S-1
5
71. Bentuklah pasangan-pasangan mahasiswa yang saling mengajukan pertanyaan
tentang topik yang diajarkan hari itu.
72. Beri kesempatan kepada mahasiswa untuk mengemukakan pendapatnya tentang
topik hari itu.
73. Mintalah mahasiswa mengemukakan contoh penerapan praktis kuliah yang
diajarkan untuk masalah-masalah yang dijumpai sehari-hari.
74. Beri kartu merah, kuning atau hijau kepada mahasiswa secara acak, dan ajukan
pertanyaan khusus kepada kelompok-kelompok pemegang kartu tertentu pada suatu
kuliah.
75. Kelilingi kelas pada saat mereka mengerjakan kuis dan ajaklah mahasiswa
bercakap-cakap saat mereka mengerjakan soal.
76. Beri pertanyaan salah satu mahasiswa dan tunggu sampai dia memberi jawaban.
77. Letakkan kotak saran di belakang kelas dan mintalah mahasiswa mengisinya sekali
waktu.
78. Berikan kuis mendadak, uji pilih berganda atau yang sejenis itu untuk menguji
kesiapan mahasiswa.
79. Bentuk kelompok dan beri tugas khusus untuk kelompok-kelompok tersebut.
80. Beri nilai sebagian ujian secara langsung di hadapan mahasiswa sebagai alat bantu
akhir.
81. Beri kesempatan sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa sebelum midterm atau
ujian akhir.
82. Berikan ujian sedini-dininya pada awal semester dan kembalikan segera untuk
menunjukkan masing-masing mahasiswa.
83. Berikan tugas yang harus dikerjakan oleh beberapa mahasiswa bersama-sama.
84. Beri tugas untuk menulis kembali secara singkat makalah-makalah yang agak sulit
dipahami.
85. Beri kuis untuk dibawa pulang berhubungan dengan topik hari itu.
86. Mintalah mahasiswa untuk mencari guntingan koran atau bahan berita
lainnya yang berhubungan dengan mata kuliah bersangkutan.
Membangun Kekerabatan
87. Hapalkan nama mahasiswa, paling tidak beberapa diantaranya.
88. Bentuk sistem saling bantu hingga mahasiswa dapat saling menghubungi untuk
bertukar pikiran.
89. Mintalah data pribadi para mahasiswa dengan secarik kertas/sepotong kartu indeks.
90. Ambil gambar/foto para mahasiswa dalam kelompok dan tempelkan pada papan
pengumuman mata kuliah yang bersangkutan.
91. Bantulah para mahasiswa membentuk kelompok tiga orang yang berguna
untuk saling membantu dan bersama-sama membina pemahaman terhadap mata
kuliah bersangkutan.
92. Bentuk kelompok-kelompok kecil agar mahasiswa saling mengenal. Ubahlah
susunan anggota kelompok secara rutin agar merata.

Mengelola Kuliah S-1
6
93. Berilah tugas seawal-awalnya dalam suatu semester dan beri cukup waktu bagi
mahasiswa untuk membentuk tim.
94. Mintalah pendapat para mahasiswa tentang narasumber yang dapat dipergunakan
dari luar, misalnya penceramah dll.
Umpan-balik untuk Penqajar
95. Mintalah umpan-balik dari para mahasiswa dalam tiga minggu pertama kelas untuk
menilai dan memperbaiki cara pemberian kuliah.
Demikianlah 95 hal yang dapat dilakukan oleh seorang pengajar dalam
memberikan kuliah demi tercapainya tingkat pemahaman mahasiswa yang setidaknya
dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian memang jelas bahwa filosofi
pendekatan-pendekatan diatas adalah untuk benar-benar memindahkan pengetahuan
dan informasi yang dimiliki oleh pengajar kepada para mahasiswanya. Lebih dari itu,
dengan meminta mahasiswa belajar secara aktif dan menunjukan sumber-sumber
informasi yang dapat mereka peroleh, penguasaan mahasiswa akan mata kuliah yang
diberikan-lebih jauhnya penguasaan akan disiplin ilmu yang mereka pelajari-mungkin
akan lebih baik dari pengajarnya sendiri. Suatu hal yang barangkali masih agak sulit
diterima, namun jika diingat bahwa pada hakekatnya ilmu selalu mengalir dan
berkembang menuju ke arah sempurna, keadaan seperti itu wajar saja, malahan
demikianlah yang seharusnya terjadi.
Perlu diingat juga bahwa masing-masing hal di atas bersifat saling mengait,
sehingga hubungan satu dengan yang lain bolehjadi saling tindih. Seperti telah
dikemukakan sebelumnya, hal-hal tersebut bukanlah suatu harga mati yang tidak dapat
ditawar, melainkan terbuka untuk modifikasi, perubahan dan penyempurnaan.
Sebagaimana halnya semua ilmu, patokan dan hukum-hukumnya senantiasa peka
terhadap masukan, perkembangan dan refleksi pemikiran baru. Keluwesan demikian
inilah yang semoga membantu para pengajar mencapai tujuan sebaik-baiknya demi
mencerdaskan kehidupan bangsa.


Yang saya tulis ini adalah pengalaman saya beberapa hari yang lalu, saat saya nganter teman saya pergi ke Puskesmas "*ekara*". ada kejadian yang membuat saya terheran dan agak marah. Hal ini dipicu oleh pelayanan dari Puskesmas tersebut.

Gini ceritanya.....:
waktu saya nganter temen berobat ke Puskesmas beberapa hari yang lalu saya mendapat pengalaman baru. ternyata di Puskesmas "*ekara*" itu gratis...,gak bayar. obat yang diberikan juga gratis...,hebatya Indonesia. Wah kemajuan besar ne....


Itu yang nyenengin.....,

yang bikin saya jengkel itu sama pelayanan dari karyawan Puskesmas itu sendiri...bayangkan, temen saya yang sakit itu tidak diperiksa sama sekali. hanya ditanya keluhannya apa dan tau-tau dah dikasih resep obat (aneh gak tu....). Saya orang awam dalam duna kesehatan dan Perdokteran (...eh...Kedokteran...) tapi yang saya tau, penyakit itu bisa diketahui lewat pemeriksaan. Iya kalau dugaan dokter itu bener..., lha kalau salah...? bisa2 temen saya ini jd korban mal praktek....
dan yang lebih parahnya lagi....temen saya ini dimarahi dokternya gara2 minta surat keterangan sakit. padahal temen saya ini sakit beneran.
temen saya ini adalah termasuk orang yang berkecukupan...,dia mendapat perlakuan seperti ini. Bayangin kalau yang berobat itu orang miskin yang gak punya apa2...
dah...kena semprot kaya gmna ya dari Dokternya...?

so buat temen2 yang dah baca curhatan Q ne....
di Coment ya......kita ngobrol bareng tentang Dunia Kesehatan Indonesia...

Menopause


1. Pengertian menopause
Menurut arti katanya, menopause berasal dari kata “men” berarti bulan, “pause, pausis, paudo” berarti periode atau tanda berhenti, sehingga menopause diartikan sebagai berhentinya secara definitif menstruasi. Menopause secara teknis menunjukkan berhentinya menstruasi, yang dihubungkan dengan berakhirnya fungsi ovarium secara gradual, yang disebut klimakterium (Kartono, 1992).
Menopause adalah suatu fase dari kehidupan seksual wanita, dimana siklus menstruasi berhenti. Bagi seorang wanita, dengan berhentinya menstruasi ini berarti berhentinya fungsi reproduksi (tidak dapat hamil dan mempunyai anak), namun tidak berarti peranannya dalam melayani suami di bidang kebutuhan seksual berhenti dengan sendirinya (Hawari, 1996).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa menopause adalah suatu fase dari kehidupan wanita yang ditandai dengan berakhirnya menstruasi dan berhentinya fungsi reproduksi.
2. Periode terjadinya menopause
Menurut Damayanti (2003), menopause dipacu oleh perubahan hormon dalam tubuh, yang diawali dengan terkelupasnya pelapis rahim (endometrium) bersama dengan sedikit darah, yang dipicu oleh kadar hormon progesteron yang rendah dalam tubuh. Pada waktu yang sama hormon perangsang folikel (FSH= Foilicle Stimulating Hormone) dan hormon lutein (Luteinizing Hormone) yang dihasilkan kelenjar hipofise merangsang proses pematangan telur dalam ovarium. Keadaan ini kemudian menghasilkan peningkatan kadar estrogen. Fase ini disebut fase pengelupasan.
Fase pengelupasan akan segera diikuti fase proliferasi dimana kadar estrogen tinggi dan membuat endometrium mengalami penebalan. Akhirnya kadar hormon perangsang folikel dan hormon lutein mencapai puncaknya dan terjadi pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi). Folikel tempat sel telur dilepaskan akan membentuk sebuah kelenjar yang disebut corpus luteum yang menghasilkan progesteron, yang akan membuat kelenjar endometrium mengalami fase sekresi sebagai persiapan bila terjadi perubahan, sehingga siap untuk suatu kehamilan. Jika sel telur tidak dibuahi, kadar estrogen menurun, corpus luteum mengalami degenerasi dan kadar progesteronpun menurun.
Wanita dilahirkan dengan sejumlah besar sel telur yang secara bertahap akan habis terpakai. Ovarium tidak mampu membuat sel telur baru, sehingga begitu sel telur yang dimiliki sejak lahir habis, maka ovulasi akan berhenti sama sekali. Jadi terdapat semacam kekurangan hormon yang menyebabkan sebagian besar masalah yang terjadi di sekitar menopause, yang berkembang sesudahnya. Ada tiga macam hormon penting yang diproduksi oleh ovarium, yaitu estrogen, progesteron, dan testosteron, dimana setelah mencapai menopause hormon-hormon ini tidak diproduksi.
Santrock (2002) mengemukakan sejumlah perubahan fisik menandai masa dewasa tengah, beberapa perubahan mulai tampak lebih awal diusia 30 tahun, tetapi pada beberapa titik / bagian diusia 40 tahun, menurunnya perkembangan fisik menunjukkan bahwa masa dewasa tengah telah datang. Melihat dan mendengar adalah dua perubahan yang paling menyusahkan dan paling tampak dalam masa dewasa tengah. Daya akomodasi mata, kemampuan untuk memfokuskan dan mempertahankan gambar pada retina-mengalami penurunan paling tajam pada usia 40 dan 59 tahun. Khususnya, individu pada usia tengah baya mulai mengalami kesulitan melihat obyek-obyek yang dekat.
engenai terjadinya menopause, tidak ada batasan umur yang pasti. Sesungguhnya setiap wanita mengalaminya pada umur tertentu, setelah masa kesempurnaan berakhir. Sehubungan dengan itu para ahli memberikan batasan umur pada wanita menopause berbeda-beda antara satu dengan yang lain, karena ditinjau dari sudut yang berbeda pula.
Purwantyastuti (2005) mengatakan bahwa umumnya wanita Indonesia mengalami menopause di usia 45-55 tahun. Hal yang sama juga dikatakan Braam dkk (1981), yang menyatakan bahwa sebagian besar wanita, menopause terjadi pada umur antara 45-55 tahun. Meskipun begitu ada beberapa wanita yang mengalami menstruasi terakhir sebelum umur 45 tahun, tetapi ada pula wanita yang sesudah berumur 57 tahun baru mendapatkan menstruasi terakhir.
Menurut Pakasi (dalam Indarwati, 2000) menopause terjadi ditengah masa klimakterium, yaitu suatu masa yang dimulai pada akhir masa reproduksi dan berakhir pada awal lanjut usia, yaitu usia 40-63 tahun. Pada masa inilah menstruasi yang merupakan salah satu tanda kewanitaan seseorang dan cerminan dari kapasitas reproduksi wanita secara berangsur-angsur mulai berhenti.
Muhammad (1981) menjelaskan bahwa pada suatu saat akan tiba waktunya bagi sisa-sisa folikel sel telur yang berada pada indung telur untuk mulai menghilang. Saat ini tidaklah sama pada setiap wanita. Perubahan ini terjadi secara mendadak, antara umur 45 tahun dan 55 tahun. Ada transisi yang bertahap dari masa kegiatan indung telur yang tidak ada lagi, ketika wanita itu sudah mulai memasuki usia menopause. Menurut Hastings (Damayanti, 2003) sebagian besar wanita mengalami menopause antara umur 40 tahun dan 55 tahun dan rata-rata pada umur 47 tahun.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa periode terjadinya menopause ketika persediaan sel telur habis, indung telur mulai menghentikan produksi entrogen yang akibatnya haid tidak muncul lagi. Pada wanita tersebut menginjak masa menopause, yang berarti berhentinya masa kesuburannya. Dan dengan melihat batasan umur wanita menopause yang telah disebutkan, dapat diambil kesimpulan batasan wanita akan mengalami menopause antara umur 40 tahun sampai 55 tahun.

3. Gejala-gejala menopause
Pada masa menopause diikuti perubahan-perubahan baik fisik maupun psikisnya. Untuk mengetahui masa menopause sudah datang pada wanita, ada beberapa gejala yang mendahului meskipun tidak semua wanita akan merasakan gejala-gejala ini.
Reitz (dalam Damayanti, 2003) mengutarakan beberapa gejala yang mengawali masa menopause, yaitu:
a. Berhentinya menstruasi secara mendadak. Mulai terjadi pola haid yang tidak beraturan, haid dapat berubah-ubah dari banyak menjadi sedikit tanpa pola tertentu pada wanita yang berusia sekitar 45 tahun keatas.
b. Terjadinya arus panas. Hal ini terjadi karena tidak adanya keseimbangan pada vasomotor.
c. Rasa gelisah, mudah tersinggung, ketegangan dan kecemasan, termasuk perasaan tertekan, sedih, malas, emosi yang meluap, mudah marah, merasa tidak berdaya dan mudah menangis.
d. Osteoporosis (pengeroposan tulang).
e. Pruritis, merupakan istilah kedokteran untuk rasa gatal pada kulit di daerah vulva atau alat kelamin.
enurut Kartono (1992) beberapa gejala yang menandai menopause yang disebut fase preliminer, yaitu:
a. Menstruasi yang tidak lancar dan tidak teratur, yang datang lebih lambat atau lebih awal.
. Kotoran, haid yang keluar banyak sekali ataupun sangat sedikit.
c. Muncul gangguan-gangguan vasomotoris, yang berupa penyempitan atau pelebaran pembuluh-pembuluh darah.
d. Merasa pusing, disertai sakit kepala terus menerus.
e. Keringat berlebih, yaitu berkeringat yang tidak ada henti-hentinya.
f. Neuralgia, yaitu gangguan atau sakit syaraf dan lain-lain.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa gejala-gejala menopause antara lain berhentinya menstruasi secara mendadak atau menstruasi yang tidak lancar dan tidak teratur, terjadinya arus panas, merasa gelisah, pusing, osteoporosis, pruritis, selalu berkeringat dan neuralgia.

;;